Monday, June 8, 2015

Pemikiran Sebagai Titik Tolak Perubahan

Setiap kumpulan masyarakat terdiri dari tiga elemen utama, yaitu : pemikiran, individu manusia, dan materi. Masyarakat berada pada puncak kesehatan dan kekuatan ketika individu manusia dan materi bergerak pada poros pemikiran yang benar. Masyarakat akan jatuh sakit apabila pemikiran dan materi bergerak pada poros individu. Dan masyarakat akan sampai pada titik ajal kematiannya apabila pemikiran dan individu manusia bergerak di dalam poros materi.

Perilaku manusia itu sendiri terdiri dari niat dan gerak, niat menjelma dalam bentuk pikiran dan kemauan, sementara gerak menjelma dalam perbuatan praktis. Elemen-elemen perilaku ini tersusun dalam tiga mata rantai yang saling mendorong, mata rantai pertama adalah pikiran, lalu disusul oleh mata rantai kedua yaitu kemauan dan berhenti pada mata rantai ketiga yaitu perbuatan praktis dengan fisik luar manusia.


Bertolak dari gambaran diatas, dapat disimpulkan bahwa munculnya fenomena-fenomena sosial berawal dari materi-materi pemikiran yang melahirkan tujuan, disusul dengan kecenderungan psikologis yang mengarahkan kemauan dan berhenti pada tindakan-tindakan praktis yang melahirkan pencapaian maju atau mundur dalam seluruh bidang kehidupan manusia.

Maka, perubahan-perubahan yang dilakukan pada suatu bangsa harus  beranjak dari perubahan pola pikir atau mindset masyarakatnya. Dalam risalah Syaikh Hasan Al-Banna yang berjudul 'Ila Ayyu Syai-in Nad'un Nas (Ke Arah Mana Kita Menyeru Manusia), beliau mencoba mengubah mindset para ikhwan dan masyarakat tentang tujuan hidup dan pandangan manusia terhadap materi.

Beliau menjelaskan bahwa kebangkitan suatu bangsa bukan karena materi yang mereka miliki tapi karena kekuatan jiwa bangsa yang ingin bangkit, berdasarkan kemurnian tujuan perjuangannya. Materi dan segala infrastruktur militer tidak akan bisa membawa manfaat perubahan tanpa ada kekuatannya jiwa. Pemikiran ini lalu dipahami dan membentuk kader ikhwan yang sangat militan hingga mau mengorbankan segala materi  dan duniawi untuk kepentingan dakwah ikhwan. Membawa perubahan dengan merevitalisasi gerakan islam agar lebih berenergi. Bukan hanya mengurusi "masjid" namun berkecambah ke berbagai aspek kehidupan di tempat mereka ada. Bahkan terakhir mereka berhasil melakukan perubahan undang-undang mesir berdasarkan Al-Quran dan Sunah. Walaupun berakhir tragis dengan direbutnya kekuasaan rakyat oleh militer mesir dengan tangan besi As-Sisi. Namun, Anda bisa melihat efek kuat dari pemikiran mereka. 

Sehingga pemikiran seperti ini dan pemikiran-pemikiran lainnya akan menentukan bentuk perubahan seperti apa yang akan terjadi di bumi kita ini. Maka, bijak-bijaklah memilih kepada pemikiran apa Anda beraliansi karena perubahan ada di tangan orang-orang yang memperjuangkan pemikiran, orang-orang yang ideologis, bukan apatis apalagi pragmatis.


Wallahu A'lam Bish Shawwab....



Referensi :

1. Al-Kirsani, Majid Irsani. 2007. Misteri Masa Kelam Islam dan Kemenangan Perang Salib. Kalam Aulia Mediatama : Bekasi
2. Risalah Hasan Al-Banna : Ke Arah Mana Kita Menyeru Manusia

No comments:

Post a Comment

About Us

Recent

Random